Wednesday, November 23, 2016

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH - MODEL HARVARD



TUGAS INDIVIDU
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH


DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:
Bapak Dr. Supriyadi, M.Kes










Disusun Oleh:
Mohamad Bagus Syarifudin
NIM 150631600497







UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
NOVEMBER 2016


TUGAS!
Meningkatkan performance atlet dengan erat kaitannya pada latihan kekuatan (strength), daya tahan (endurance), kelincahan (agility), dan kecepatan (speed).
Tema:
“LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN  PERFORMANCE ATLET PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA (STRIKER) DENGAN MELAKUKAN LATIHAN FISIK YANG BAIK”


 Pada zaman modern seperti ini Olahraga merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya mementingkan pekerjaan untuk keperluan sehari-hari. Namun kita harus bekerja untuk menjaga kesehatan, maka jika kita tidak menjaga kesehatan dengan baik akan bisa membuat badan menjadi kurang sehat. Olahraga bisa dilakukan oleh berbagai kalangan dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang tua. Jika hal itu bisa dilakukan manfaatnya sangat baik, walaupun hanya sebentar tetapi manfaat olahraga sangatlah banyak misalnya jalan santai, itu sangat baik bagi tubuh kita. Namun selain penting bagi kesehatan olahraga juga bisa menghasilkan uang misalnya “Sepak Bola”. Olahraga ini sangat banyak digemari oleh para pemuda di dunia, karena uang yang dihasilkan dari pemain sepak bola yang sudah handal sangatlah banyak bisa mencapai milyaran rupiah. Sepak bola tidak hanya digemari oleh laki-laki saja, para perempuan pun suka dengan olahraga sepak bola. Namun sebagian besar masyarakat hanya mengetahui apa itu sepak bola tanpa memahami metode latihan fisik yang baik didalam sepakbola. Dari sini selain olahraga sepak bola sangat penting dan baik untuk dilakukan. Ilmunya juga dapat dipahami oleh semua kalangan. Dan olahraga tersebut bisa meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh jika dalam bermain kita bisa melakukannya dengan baik, selain itu bagi atlet sepak bola tersendiri bisa terjaga kondisi fisiknya termasuk bisa meningkatkan performace jika menerapkan program latihan yang telah disesuaikan dengan pribadi masing-masing atlet sepak bola terutama tiap posisi didalam olahraga sepak bola.
Menurut Budiwanto (2012:16) mengemukakan bahwa latihan merupakan proses melakukan kegiatan olahraga yang dilakukan berdasarkan program latihan yang disusun secara sistematis. Agar bisa melaksanakan program latihan yang baik, atlet sepakbola disini dituntut agar memiliki kondisi fisik yang prima terutama bagi seorang striker sepakbola. Untuk tercapainya kondisi fisik yang prima tersebut, setidaknya sebagai seorang atlet sepakbola (striker) menjalani latihan yang menekankan pada kondisi fisik atlet sepakbola tersebut. Menurut Treadwell (1991) latihan fisik adalah latihan kondisi fisik yang menekankan pada aktifitas fisik secara bertahap dan teratur dengan cara-cara yang baik. Beberapa unsur kemampuan fisik dasar yang perlu dikembangkan antara lain ialah kekuatan (strength), daya tahan (endurance), kelincahan  (agility) dan kecepatan (speed). Latihan fisik yang baik yaitu latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik yang baik dan sempurna dengan dilakukan secara bertahap, teratur dengan cara-cara latihan yang benar yang berkenaan pada komponen latihan fisik diantaranya kekuatan (strength), daya tahan (endurance) dan lain sebagainya.
Dalam olahraga sepak bola sudah pasti membutuhkan apa itu yang dimaksud dengan metode latihan fisik, apalagi bagi seorang striker yang berusaha bekerja agar bisa memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin. Dengan adanya metode latihan fisik disini bertujuan untuk membuat suatu perubahan pada saat melakukan latihan dimana sebagai tolak ukur seorang pelatih agar ketika melatih seorang atlet bisa dilakukan secara maksimal yang telah disesuaikan dengan kemampuan tiap atlet. Pelatih disini sebagai pemimpin latihan, yang sering menjadi pokok permasalahan adalah pada kondisi fisik seorang atlet. Perlu adanya pembinaan yang telah disusun secara bertahap didalam program latihan agar bisa melatih kondisi fisik seorang atlet sepak bola maupun atlet dalam cabang olahraga lainnya menjadi lebih optimal, benar dan tercapainya suatu tujuan yaitu meningkatnya performance atlet untuk berprestasi. Sesuai dengan ketentuan agar tercapainya kondisi fisik yang prima, seorang atlet sepakbola (striker) harus memperhatikan komponen latihan fisik diantaranya kekuatan (strength), daya tahan (endurance), kelincahan  (agility) dan kecepatan (speed).

1.      Kekuatan (strength)
Menurut Treadwell (1991) kekuatan (strength) adalah kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan frekuensi sedikit. Berikut adalah contoh latihan kekuatan (strength) dan cara latihannya.
a)      Bench press
Cara latihannya, yang pertama berbaring pada bangku dengan posisi tubuh rileks. (bahu menyentuh bangku, kedua kaki menginjak lantai). Kemudian rentangkan kedua tangan pada sisi tubuh, tekuk siku, dan pegang tiang pengangkat dengan tangan. Posisi tangan akan menentukan kelompok otot yang dilatih. Lebar pegangan untuk menambahkan jumlah otot dada yang digunakan, dan persempit untuk menambahkan keterlibatan tricep. Selanjutnya mengangkat tiang dari rak dan menempatkan tepat di atas bagian tengah dada. Tarik napas saat menurunkan beban hingga menyentuh bagian dada. Yang terkahir mengangkat tiang ke atas, menurunkan kembali dengan perlahan di atas dada (sternum), dan hentakkan ke atas lagi. Ulangi dengan 25 repetisi, 2 set dan diselingi recovery selama 3 menit.
b)      Lateral Pulldown
Cara latihannya, yang pertama beri beban, kemudian mengatur posisi duduk teempelkan kedua paha pada tempat duduk, kedua telapak kaki menginjak lantai, dan tidak jinjit. Setelah posisi duduk benar, berdiri tegak untuk meraih bar dengan kedua tangan, posisi kedua tangan harus sedikit lebih lebar dari bahu. Kemudian duduk tegak, bar berada di atas dan sejajar dengan tulang dada. Yang terakhir menarik tulang bahu ke arah bawah dan belakang, mengontrol dada tetap tegak, tarik nafas. Kemudian menarik bar ke bawah, hingga bar berada sekitar 4 cm di atas dada, sambil hembuskan nafas. Menekuk siku dan memastikan siku menghadap ke bawah. Setelah itu, secara perlahan kembalikan bar ke posisi semula. Lakukan dengan 25 repetisi, 3 set dengan diselingi recovery selama 3 menit.

2.      Daya Tahan (endurance)
Latihan daya tahan dapat dilakukan dengan jenis latihan berenang, berlari, berjalan maupun bersepeda. Namun ada salah satu cara terbaik untuk menjaga daya tahan kardio yaitu dengan latihan interval. Latihan interval melibatkan latihan intensitas yang tinggi dengan periode pemulihan, dengan memungkinkan untuk membakar lebih banyak kalori, dan membangun ketahanan. Berikut adalah contoh latihan daya tahan dan cara latihannya.
a)      Interval training 2400 M (6 putaran) dan 1 Putaran = 400 M
Cara latihannya, 10 menit untuk stretching, 2 menit untuk jogging, 50 meter untuk lari sprint, 350 meter untuk jogging dengan pengulangan 4 set.

b)      Sprint 100 M
Cara latihannya, 5 menit stretching, 2 menit jogging dengan terus menerus selama 6 putaran, colling down.
c)      Circuit training
Cara latihannya dengan stretching, jogging selama 2 menit dengan 4 pos, pos pertama push up, pos kedua sit up, pos ketiga back up dan pos keempat squat jump. Yang terakhir dengan colling down.
d)     Squat
Cara latihannya, yang pertama berdiri tegak, letakkan tangan di belakang kepala, buka kaki selebar bahu, posisi jari kaki sedikit mengarah ke luar. Kemudian kendalikan posisi lutut, usahakan lutut mengarah ke luar dan jangan sampai ke dalam. Selanjutnya jongkok sampai betis menyentuh paha, untuk menyeimbangkan otot kaki lakukan sampai ke bawah yang terkahir berdiri kembali dengan posisi badan tegak lurus. Ulangi sebanyak 30 x 2.
e)      Continuous training
Cara latihannya, 5 menit untuk stretching, 2 menit untuk jogging dengan cara terus menerus selama 6 putaran.

3.      Kelincahan (agility)
Menurut Miller (2010) Agility adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dalam keadaan bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan. Pendapat para ahli bahwa agility adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dalam keadaan bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan. Agility terdiri pada beberapa komponen yaitu kekuatan otot, kecepatan, koordinasi, dan keseimbangan dinamik. Berikut adalah contoh latihan kelincahan dan cara latihannya.
a)      Berlari dengan berbelok, shuffle, dan backpedal.
Cara latihannya, berlari secepat – cepatnya, tanpa ada aba2, berbelok dengan posisi sedekat mungkin dengan tikungan (cone), tanpa kehilangan keseimbangan saat merubah arah. Dan dilakukan dengan repetisi sebanyak mungkin, istirahat sampai nadi kembali ke nadi persiapan latihan (60%).
b)      Berlari dengan berbelok
Cara latihannya, berlari secepat – cepatnya, tanpa ada aba2, berbelok dengan posisi sedekat mungkin dengan tikungan (cone), tanpa kehilangan keseimbangan saat merubah arah. Dan dilakukan dengan repetisi sebanyak mungkin, istirahat sampai nadi kembali ke nadi persiapan latihan (60%).
c)      Lari membentuk angka delapan
Cara latihannya, berlari secepat – cepatnya, tanpa ada aba2, berbelok dengan posisi sedekat mungkin dengan tikungan (cone), tanpa kehilangan keseimbangan saat merubah arah. Dan dilakukan dengan repetisi sebanyak mungkin, istirahat sampai nadi kembali ke nadi persiapan latihan (60%).

4.      Kecepatan (speed)
Menurut Treadwell (1991) kecepatan bukan hanya melibatkan seluruh kecepatan tubuh, tetapi melibatkan waktu reaksi yang dilakukan oleh seseorang pemain terhadap suatu stimulus. Kemampuan ini membuat jarak yang lebih pendek untuk memindahkan tubuh. Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi dapat pula menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam lari sprint kecepatan larinya ditentukan oleh gerakan berturut-turut dari kaki yang dilakukan secara cepat, kecepatan menendang bola ditentukan oleh singkat tidaknya tungkai dalam menempuh jarak gerak tendang. Bentuk-bentuk latihan kecepatan antara lain.
1)      Latihan untuk meningkatkan frekuensi langkah: ABC running, running mechanic.
2)      Latihan untuk meningkatkan panjang langkah: kekuatan maksimal, kekuatan kecepatan dan strength dynamic.
Selanjutnya latihan kecepatan bisa dilakukan dengan latihan sebagai berikut.
a)      Lari 4-5 meter
Cara latihannya, yang pertama berdiri, siap, berlari secepat – cepatnya, tanpa aba-aba, akselerasi yang meledak (eksplosif). Diulang dengan 10 repetisi, selanjutnya dengan recovery hingga denyut nadi menurun.
b)      Lari dengan berbagai macam jarak (30 – 60 meter)
Cara latihannya, berlari secepat – cepatnya, dengan kecepatan maksimal. Diulang dengan 5 repetisi, selanjutnya recovery hingga denyut nadi menurun.
c)      ABC running
Cara latihannya, Berdiri tegak, Lari ditempat dengan kedua kaki diluruskan ke depan, secara bergantian kaki diangkat perlahan-lahan kemudian mengikuti irama semakin cepat. Gerakan ini bisa dilakukan dengan cara melangkah maju kira-kira 10-20 meter. Selanjutnya bisa diberikan repetisi sebanyak mungkin.
d)     Running mechanic
Cara latihannya, yang menjadi inti yaitu teknik berlari, dengan meningkatkan frekuensi langkah. Dengan diberikan repetisi sebanyak mungkin.


e)      Latihan beban (weight training)
Cara latihannya, bisa dengan latihan beban terutama untuk otot-otot yang digunakan dalam cabang olahraga. Lakukan dengan 25 repetisi, 3 set dengan diselingi recovery selama 3 menit.


KESIMPULAN
Menurut Budiwanto (2012:16) latihan merupakan proses melakukan kegiatan olahraga yang dilakukan berdasarkan program latihan yang disusun secara sistematis. Agar bisa melaksanakan program latihan yang baik, atlet sepakbola disini dituntut agar memiliki kondisi fisik yang prima terutama bagi seorang striker sepakbola. Untuk tercapainya kondisi fisik yang prima tersebut, setidaknya sebagai seorang atlet sepakbola (striker) menjalani latihan yang menekankan pada kondisi fisik atlet sepakbola tersebut. Menurut Treadwell (1991) latihan fisik adalah latihan kondisi fisik yang menekankan pada aktifitas fisik secara bertahap dan teratur dengan cara-cara yang baik. Beberapa unsur kemampuan fisik dasar yang perlu dikembangkan antara lain ialah kekuatan (strength), daya tahan (endurance), kelincahan  (agility) dan kecepatan (speed). Latihan fisik yang baik yaitu latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik yang baik dan sempurna dengan dilakukan secara bertahap, teratur dengan cara-cara latihan yang benar yang berkenaan pada komponen latihan fisik diantaranya kekuatan (strength), daya tahan (endurance) dan lain sebagainya.
1.      Kekuatan (strength)
Menurut Treadwell (1991) kekuatan (strength) adalah kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.
2.      Daya Tahan (endurance)
Latihan daya tahan dapat dilakukan dengan jenis latihan berenang, berlari, berjalan maupun bersepeda. Namun ada salah satu cara terbaik untuk menjaga daya tahan kardio yaitu dengan latihan interval. Latihan interval melibatkan latihan intensitas yang tinggi dengan periode pemulihan, dengan memungkinkan untuk membakar lebih banyak kalori, dan membangun ketahanan.
3.      Kelincahan (agility)
Menurut Miller (2010) Agility adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dalam keadaan bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan. Pendapat para ahli bahwa agility adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dalam keadaan bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan. Agility terdiri pada beberapa komponen yaitu kekuatan otot, kecepatan, koordinasi, dan keseimbangan dinamik.
4.      Kecepatan (speed)
Menurut Treadwell (1991) kecepatan bukan hanya melibatkan seluruh kecepatan tubuh, tetapi melibatkan waktu reaksi yang dilakukan oleh seseorang pemain terhadap suatu stimulus. Kemampuan ini membuat jarak yang lebih pendek untuk memindahkan tubuh. Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi dapat pula menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam lari sprint kecepatan larinya ditentukan oleh gerakan berturut-turut dari kaki yang dilakukan secara cepat, kecepatan menendang bola ditentukan oleh singkat tidaknya tungkai dalam menempuh jarak gerak tendang.
DAFTAR RUJUKAN

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian, Edisi kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.
Budiwanto, S. 2012. Metodologi Latihan Olahraga. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
Sharkey, B.J. 1986. Coaches Guide to Sport Physiology. Illionis: Human Kinetic Publisher, Inc.
Lumpkin, angela. 1998. Introduction to physical education, exercise science, and sport studies, fifth edition. New York: McGraw-Hill.
Gallahue, David L.1996. Developmental physical education for today’s children, third edition. London: Brown & Benchmark.
Eleckuvan, Muthu. R. 2013. Journal: Analysis of the changes in selected motor fitness components with concurrent strength and plyometric training.