Wednesday, November 23, 2016

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH - MODEL VANCOUVER



TUGAS INDIVIDU
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH


DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:
Bapak Dr. Supriyadi, M.Kes





Disusun Oleh:
Mohamad Bagus Syarifudin
NIM 150631600497






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
NOVEMBER 2016



TUGAS!
Menjelaskan mengenai latihan dan kebugaran jasmani, dengan teknik penulisan Model Vancouver.
Tema:
“LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI PADA ATLET CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA”

Untuk mencapai suatu peningkatan olahraga yang sempurna didalam tercapainya prestasi olahraga terutama pada cabang olahraga sepakbola, diperlukan apa itu yang dinamakan proses latihan. Latihan disini merupakan suatu proses melakukan kegiatan yang dilakukan untuk menyusun suatu program latihan secara sistematis, latihan disini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan atlet dalam upaya mencapai prestasi secara maksimal tentunya juga bagi atlet cabang olaharaga sepakbola, terutama dalam persiapan menghadapi suatu pertandingan. Menurut Bompa, latihan merupakan suatu kegiatan olahraga yang sistematis dalam waktu yang panjang, ditingkatkan secara bertahap dan perorangan, bertujuan membentuk manusia yang berfungsi fisiologis dan psikologisnya untuk memenuhi tuntunan tugas.[1] Definisi Sharkey, latihan adalah suatu proses yang pelan dan halus, tidak bisa menghasilkan dengan cepat. Dilakukan dengan tepat, latihan menuntun timbulnya perubahan dalam jaringan dan sistem, perubahan yang berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam olahraga.[2] Sedangkan didalam buku Budiwanto, mengemukakan bahwa latihan merupakan proses melakukan kegiatan olahraga yang dilakukan berdasarkan program latihan yang disusun secara sistematis.[3]
Jadi berdasarkan beberapa definisi yang sudah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa latihan adalah suatu kegiatan olahraga dengan disusun secara sistematis, berdasarkan program latihan dalam waktu yang panjang, dengan peningkatan secara bertahap dan perorangan, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan seorang atlet dalam upaya mencapai prestasi secara maksimal dengan penerapan persiapan menghadapi suatu pertandingan yang sudah menjadi tujuan akhir. Secara umum cabang olahraga sepakbola merupakan contoh olaharaga yang membutuhkan latihan. Pada atlet cabang olahraga sepakbola latihan merupakan hal yang paling menentukan untuk meningkatnya kebugaran jasmani pada tiap individu terutama untuk persiapan menuju suatu pertandingan didalam tiap kompetisi yang dijalani. Dalam menjalankan suatu latihan atlet dituntut agar bisa mencapai suatu prestasi yang maksimal dengan proses latihan yang sistematis dan secara teratur maupun bertahap agar ketika menjalani suatu pertandingan kebugaran jasmani pada atlet sepakbola tersebut stabil.
Untuk tercapainya suatu prestasi tersebut, atlet sepakbola dituntut untuk menerapkan beberapa program latihan yang sudah dibuat oleh pelatih. Pelatih sebelum menentukan program latihan haruslah mengetahui intensitas dari tiap atlet yang telah dibinanya. Untuk menentukan intensitas dari tiap atlet, pelatih setidaknya membuat suatu tes agar mengetahui kondisi fisik dari tiap atlet tersebut. Bilamana sudah mengetahui intensitas dari atlet tersebut, seorang pelatih harus melihat apakah atlet yang dibinanya itu memiliki kebugaran jasmani yang baik karena semakin baik kebugaran jasmani pada atlet, semakin baik dia didalam menerapkan program latihan yang sudah ditetapkan oleh pelatih. Menurut Ichsan, kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan kesungguhan dan tanggung jawab, tanpa memiliki rasa lelah dan penuh semangat untuk menikmati penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan berbagai bahaya di masa yang akan datang.[4] Namun didalam definisi yang diutarakan oleh Sumosardjuno, kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak.[5] Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani merupakan kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang kebugaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya tentunya seperti apa yang menjadi tujuan dari proses melakukan latihan pada atlet sepakbola.
Kebugaran jasmani disini juga memiliki peran yang besar untuk tercapainya prestasi pada seorang atlet sepakbola, karena jika kebugaran jasmaninya baik sudah pasti ketika menerapkan program latihan yang sudah diberikan oleh pelatih bisa dilakukan dengan mudah, maupun ketika menjalani suatu pertandingan tidak akan merasa kelelahan yang berlebihan. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani haruslah melakukan latihan yang teratur, kurangnya daya tahan, kelenturan persendian, kekuatan, dan kelincahan menyebabkan kondisi fisik seorang atlet tidak sempurna. Adapun fungsi kebugaran jasmani yang harus dimiliki seorang atlet sebagai berikut.
1. Meningkatnya sirkulasi darah, sistem saraf, dan fungsi jantung.
2. Meningkatnya komponen kelentukan, stamina, dan kecepatan.
3. Mempercepat pemulihan fungsi organ tubuh setelah berlatih atau bahkan pada kondisi-kondisi tertentu.
4. Bagi olahragawan (atlet) derajat kebugaran jasmani yang tinggi berfungsi untuk meningkatkan prestasi.


[1] T.O, Bompa, Theory and Metodhology of Training, 3rd edition, (Toronto: Kendall/Hunt Publishing Company, 1994).
[2] B.J, Sharkey, Coaches Guide to Sport Physiology, (Illionis: Human Kinetic Publisher, Inc. 1986).
[3] S. Budiwanto, Metodologi Latihan Olahraga, (Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang, 2012) hlm. 16.
[4] Ichsan, Pendidikan Kesehatan dan Olahraga, (Jakarta: Karunia, 1988) hlm. 53-64.
[5] D.C, Nieman, Kebugaran dan Kesehatan, (Padang: Universitas Negeri Padang, 2004)

No comments:

Post a Comment