PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN JASMANI DI ERA GLOBALISASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
Mohamad Bagus Syarifudin
150631600497
Kelas A
Angkatan 2015
Offering A
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KEPELATIHAN
OLAHRAGA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar
sekolah yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan Nasional terdapat tujuan pendidikan
nasional yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif dan mandiri. Era globalisasi menuntut
terselenggaranya pendidikan yang demokratis dan akuntabel untuk meningkatkan
kualitas pendidikan nasional sehingga dapat bersaing dengan mutu pendidikan
negara-negara maju. Salah satu cara agar tercapainya tujuan pendidikan nasional
yaitu hidup sehat jasmani dan rohani. Apabila tubuh dalam keadaan sehat maka peserta didik dapat
melakukan pembelajaran dengan baik, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Pada tahun 1998
Holton mengatakan bahwa globalisasi adalah satu kesatuan dunia atau
komunitas manusia yang di dalamnya secara regional, nasional, dan elemen-elemen
lokal diikat bersama dalam satu kesatuan yang saling mendukung. Globalisasi
yang termanifestasikan dalam strukturnya melibatkan semua jaringan dengan
tatanan global yang seragam dalam pola hubungan yang sifatnya penetratif,
kompetitif, rasional dan pragmatis dalam berbagai bidang kehidupan, terutama
dalam dimensi kebugaran, kesehatan, ekonomi dan budaya. Konsekuensinya adalah
di dalam berbagai penyiapan sumber daya manusia (SDM) harus bersifat realistis
karena globalisasi menjadi tantangan yang terkait dengan daya saing dan
prakarsa, yaitu kemampuan-kemampuan yang belum menjadi ciri budaya bangsa
Indonesia, yang mementingkan keselarasan dan keserasian.
Dalam
menghadapi tantangan masa depan, bukanlah hal yang mudah untuk membentuk
kesehatan peserta didik. Butuh wawasan yang luas dan hal yang paling utama pada
sarana dan prasarana yang mendukung. Harus diakui bahwa fasilitas sarana dan
prasarana olahraga yang ada di sekolah-sekolah maju lebih baik dibandingkan
fasilitas sarana dan prasarana olahraga di sekolah yang belum
begitu maju, namun begitu pun setiap sekolah perlu meningkatkan mutu dan jumlah sarana dan prasarana olahraga,
sehingga tujuan dan fungsi pendidikan jasmani
dapat tercapai dengan lebih baik. Selain itu perlunya sarana dan prasarana
olahraga ini diperlukan untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar penjas
tersebut. Disini dibutuhkan dan dituntut peranan kepala sekolah dan guru-guru terutama guru penjas di sekolah dalam menyediakan fasilitas sarana dan prasarana olahraga khususnya
olahraga yang ada.
Dengan kata
lain kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani dalam lembaga formal diantaranya SD, SMP dan SMA tidaklah mungkin berjalan tanpa adanya sarana dan
prasarana seperti halnya lapangan dan perlengkapan yang sesuai. Jika dalam sarana dan prasarana sudah
mendukung maka dalam mengembangkan pendidikan jasmani di era globalisasi pada
peserta didik dapat dikembangkan dengan cara yang lebih efisien diantaranya
memodifikasi dalam bentuk pembelajaran yang seoptimal mungkin agar pendidikan
jasmani berjalan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
A.
Apa Pengertian,
Tujuan dan Fungsi
dari Pendidikan Jasmani ?
B.
Apa Pengertian
dari Globalisasi
?
C.
Bagaimana
Pengembangan
Tenaga Pengajar Pendidikan Jasmani ?
D.
Bagaimana
Cara Untuk Menciptakan Lingkungan Pendidikan Jasmani Yang Cerdas ?
E.
Bagaimana Pengembangan peranan yang penting dalam pembinaan dan pengembangan siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di
era Globalisasi ?
F.
Mengapa
harus ada pengembangan Pendidikan Jasmani di siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP) ?
C. Tujuan
Tujuan dari Artikel
ini dijabarkan
sebagai berikut:
A.
Mendeskripsikan tentang Pengertian, Tujuan
dan Fungsi
Pendidikan Jasmani.
B.
Mendeskripsikan tentang Pengertian
Globalisasi.
C.
Menjelaskan tentang Pengembangan Tenaga Pengajar Pendidikan
Jasmani.
D.
Menjelaskan
Cara Untuk Menciptakan Lingkungan Pendidikan Jasmani Yang Cerdas
E.
Menjelaskan tentang Pengembangan
peranan yang penting dalam
pembinaan dan pengembangan siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di era
Globalisasi.
F.
Menjelaskan tentang mengapa harus ada pengembangan Pendidikan
Jasmani di siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pendidikan Jasmani
Apa
yang dimaksud dengan Pendidikan Jasmani ? Pendidikan Jasmani adalah suatu proses
pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematis, dipilih
sesuai karakteristik peserta didik, tingkat kematangan, kemampuan pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik sehingga mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif
dan psikomotor. Salah satu tujuan pendidikan jasmani adalah meningkatkan
keterampilan gerak dasar dalam berbagai cabang olahraga sedangkan tujuan utama
pendidikan olahraga adalah sosialisasi ke dalam cabang olahraga tertentu
sehingga siswa mampu berpartisipasi, berprestasi dan menikmati kegiatan
olahraga.
Menurut Wiranto Arismunandar (1999), Pendidikan
jasmani merupakan sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan disiplin
dan rasa tanggung jawab, kreativitas dan daya inovasi serta mengembangkan kecerdasan
emosional.
Dalam
pengertian lain, Depdiknas (2003) juga memberikan pengertian bahwa
Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani
sebagai media untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
diperlukan perencanaan yang sistematik, agar mampu meningkatkan individu secara
organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.
Pendidikan
jasmani memiliki tujuan :
a)
Meletakkan
landasan karakter moral
b)
Membangun
landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi
c)
Menumbuhkan
kemampuan berfikir kritis
d)
Mengembangkan sikap sportif, jujur,
disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis,
mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan
olahraga.
e)
Mengembangkan keterampilan mengelola
diri dalam pemeliharaan kebugaran (Depdiknas: 2003)
Pendidikan
jasmani yang disajikan di sekolah memiliki fungsi antara mengembangkan aspek :
a)
Organik
b)
Neuro
Muskuler
c)
Perseptual
d)
Sosial,
dan
e)
Emosional
(Depdiknas: 2003)
Hal
tersebut selaras dengan pendapat Annarino (1980) yang menyatakan bahwa
pendidikan jasmani yang baik harus mampu mengembangkan Empat Aspek, yaitu :
a)
Aspek Fisik
b)
Psikomotor
c)
Kognitif, dan
d)
Afektif.
Keempat
aspek tersebut dapat dicapai apabila pelaksanaan kegiatan mepertimbangkan Empat
Aspek :
a)
Prinsip
b)
Konten
c)
Strategi Pembelajaran dan
d)
Ketepatan alat penilaian yang digunakan.
B. Pengertian
Globalisasi
Pengertian
Globalisasi atau Definisi Globalisasi. Dalam Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary
of Contemporary English, mengartikan global dengan concerning the whole
earth. Artinya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional atau seluruh
alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah,
kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh dalam kehidupan
yang lebih luas.
Menurut Emanuel
Ritcher menjelaskan bahwa Globalisasi merupakan jaringan kerja global secara
bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi
kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
Dari definisi
tersebut dapat dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan suatu proses
pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu
kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
Dalam menghadapi
tantangan masa depan, perencanaan pengembangan profesional tenaga pendidik
dalam pendidikan jasmani dan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)
harus diubah dari yang berwawasan mikro menjadi berwawasan makro, antisipatif,
ekstrapolatif, dan strategik (Depdikbud : 1995). Pendekatan makro
berarti memperluas cakupan wawasan dalam perencanaan pendidikan tenaga
kependidikan agar dalam Pembelajaran Pendidikan jasmani mulai dari tingkat SMP
sampai sekolah lanjutan tidak bersifat tradisional, mononton dan kurang
bervariasi lagi. dengan meletakkan sistem pendidikan sebagai subsistem yang
lebih luas, yaitu sistem pembangunan ekonomi.
Ditinjau dari
sudut pengembangan peserta didik, tantangan yang paling besar pada era
globalisasi adalah adanya arus informasi yang semakin cepat, semakin akurat,
dan semakin beragam. Untuk mengatasi hal seperti ini, agar seorang peserta
didik dapat mengembangkan kesehatannya pendidikan jasmani merupakan salah satu
komponen utama dalam proses pendidikan. Oleh sebab itu sebagai tenaga pendidik
harus bisa berusaha memahami tantangan dan masalah yang akan dihadapi oleh
pendidikan jasmani pada masa depan yang baik dalam rangka untuk mengembangkan peserta didik pada masa
mendatang.
C. Pengembangan Tenaga Pengajar Pendidikan Jasmani di Era Globalisasi
Dalam rangka
mengantisipasi tantangan yang dihadapi pada masa depan dan memperhatikan
permasalahan yang dihadapi masa kini, maka perlu dilakukan orientasi ulang
terhadap upaya pengembangan pendidikan guru pendidikan jasmani.
Pertama,
hanya lulusan (out put) yang bermutu dapat mempunyai nilai kompetitif tinggi
(Sumantri HM, 1997). Lulusan yang demikian ini, hanya dapat dihasilkan oleh
tenaga guru pendidikan jasmani yang sudah terampil serta mempunyai pengalaman
di lapangan yang didasari dengan konsep ilmu pengetahuan yang kuat. Proses
pendidikan di LPTK, harus dikaitkan dan disepadankan (link and match) dengan
keterampilan praktik yang dialami di dunia pendidikan yang sebenarnya.
Kebutuhan untuk keterkaitan dan kesepadanan ini menjadi sangat penting pada
jenis-jenis pekerjaan seperti guru pendidikan jasmani.
Kedua,
untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan guru yang berubah selaras dengan
pergeseran struktur demografi ataupun kebutuhan struktur tenaga kerja dan
perkembangan IPTEK, maka upaya untuk membuat sistem Pendidikan Guru yang lebih
fleksibel yang mampu menghadapi tantangan pasang surutnya kebutuhan akan guru
pendidikan jasmani yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sangat
diperlukan untuk menekan terjadinya pemborosan.
Pengembangan
Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) pada Fakultas Ilmu
Keolahragaan diarahkan untuk menghasilkan calon guru pendidikan jasmani yang
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang kuat di bidang pendidikan jasmani
dan kemampuan metodologi pengajaran, serta mempunyai peluang pasar yang lebih
fleksibel dalam menghadapi perkembangan IPTEK, yang diimplementasikan antara
lain dalam bentuk pengembangan kurikulum. Peningkatan kemampuan bidang studi
pendidikan jasmani dilakukan dengan Mempertinggi Bobot Mata Kuliah bidang Studi,
sedangkan peningkatan metodologi pendidikan jasmani dilakukan dengan
meningkatkan Intensitas kegiatan Praktik Mengajar. Selain itu Kurikulum
dirancang sedemikian rupa sehingga lulusannya memiliki Fleksibilitas Horizontal
ataupun Vertikal. Fleksibilitas Horizontal dengan maksud agar lulusan
dapat mengajar lebih dari satu bidang studi dalam satu rumpun. Ada pula
pemikiran agar Fleksibilitas Horizontal ini dapat memberikan kemampuan lain,
selain Profesi Guru.
Sifat
Fleksibilitas Vertikal dimaksudkan untuk memberikan kemampuan Profesional
kepada calon guru Pendidikan Jasmani untuk dapat mengajar, baik di SD, SMP
ataupun SMA/SMK. Fleksibilitas dapat pula diartikan memberikan kewenangan
kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan dalam mengembangkan kurikulumnya sesuai
dengan variasi kebutuhan di daerah.
Oleh karena
itu, isi kurikulum yang ditetapkan secara nasional hanya berkisar 60 sampai
dengan 80 Persen, sedangkan sisanya dapat dikembangkan sendiri oleh Fakultas
Ilmu Keolahragaan yang bersangkutan sebagai kurikulum muatan lokal.
Ketiga,
mengingat sumber daya yang dapat disediakan oleh pemerintah terbatas, sementara
itu mutu harus ditingkatkan, maka peranan swasta dan partisipasi masyarakat
perlu juga ditingkatkan untuk membantu upaya pengembangan lembaga pendidikan
tenaga kependidikan. Upaya untuk mendapatkan bantuan dari masyarakat, pemberian
beasiswa, atau model sponsor, perlu juga dikembangkan guna menggali dana dan
sumber daya dari masyarakat. Menurut hasil penelitian uji coba dari Coplaner
1995 (dalam Nurhadi : 1995), bahwa potensi sumber daya masyarakat
untuk menunjang program pendidikan masih cukup besar di semua lapisan
masyarakat. Jadi, yang diperlukan adalah cara menggali dan memanfaatkannya
secara optimal sumber daya yang ada di masyarakat tersebut.
Keempat,
dengan meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan dan menurunnya jumlah penduduk
di pedesaan, maka pendekatan pemetaan sekolah dan kebutuhan guru termasuk guru
pendidikan jasmani yang selama ini dipergunakan perlu dirubah. Perencanaan
pendidikan guru termasuk guru pendidikan jasmani diintegrasikan dengan sistem
pemetaan pengembangan perkotaan termasuk pemukiman penduduk pada masa
mendatang.
Kelima,
untuk mengisi kebutuhan akan guru pendidikan jasmani di daerah terpencil dan di
desa-desa yang semakin langka penduduknya, perlu dirancang program pendidikan
guru pendidikan jasmani yang dapat menghasilkan guru pendidikan jasmani yang
profesional yang dapat menjadi tutor pada SLTP terbuka (Jalal : 1997).
D. Menciptakan Lingkungan Pendidikan Jasmani
Yang Cerdas
Ada beberapa cara untuk menciptakan lingkungan
pendidikan jasmani yang cerdas, diantaranya :
1.
Menciptakan
lingkungan belajar dan berlatih yang aman
2.
Meningkatkan
kehadiran
3.
Mengajarkan
tanggung jawab personal dan sosial
4.
Meningkatkan
keberhasilan setiap siswa
5.
Menghargai
dan menilai usaha dan peningkatan.
Barrette GT pada
tahun 1993 (dalam Barrette : 2003) menciptakan”Fit Sport Teaching
and Coaching Model”, yakni model ini
secara konseptual didefinisikan sebagai sistem pengambilan keputusan terpadu
yang dirancang untuk mengaitkan tujuan program dan hasilnya dengan tindakan
rencana pelatihan dan pengajaran pendidikan jasmani. Terpadu dimaksudkan bahwa
empat kriteria tersebut diterapkan secara bersamaan pada setiap tingkat dan
setiap saat saat peristiwa pembelajaran pendidikan jasmani.
Pencapaian
hasil terkait dengan tanggung jawab sosial dan konsep diri menjadi positif.
Konsep ini terdiri atas, empat kriteria paedagogis, yaitu :
1.
Waktu
keterlibatan yang tinggi bagi setiap siswa
2.
Relevansi tugas setiap siswa
terhadap hasil yang dicapai oleh individu ataupun kelompok
3.
Keseimbangan antara pengalaman belajar
berlomba dan bekerjasama
4.
Menggunakan
kesesuaian aktivitas yang terkait selama praktik kelompok dan dalam keahlian.
Ketika kriteria
tersebut di atas digunakan, maka akan dihasilkan sebuah “good fit” untuk
mencapai nilai-nilai positif bagi siswa dalam pengalaman pendidikan jasmani dan
olahraga (Barrette : 2003).
Strategi
pembelajaran pendidikan jasmani yang mencakup model strategi permainan yang
digunakan secara langsung dirancang untuk memberikan informasi kepada siswa
tentang peran sosial dan personalnya serta tanggung jawab satu sama lain untuk
mengembangkan rasa kepemilikan dalam pengalaman pendidikan jasmani dan
olahraga.
E.
Pengembangan
Peranan Yang Penting Dalam Pembinaan Dan Pengembangan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Dalam menghadapi tantangan masa depan mata
Pelajaran Pendidikan Jasmani lebih mengutamakan aktivitas gerak yang mempunyai
tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan hidup individu. Pendidikan jasmani berperan sebagai
sarana pembinaan dan pengembangan individu maupun kelompok dalam menunjang
pertumbuhan dan perkembangan jasmani, kesehatan, mental, sosial serta emosional
yang serasi, selaras dan seimbang.
Adapun yang
menjadi masalah adalah apakah pelaksanaan pendidikan jasmani yang dilaksanakan
di sekolah-sekolah SMP tidak berjalan efektif. Berbagai isu tentang pendidikan
jasmani banyak terdengar akhir-akhir ini, diantaranya yang menonjol tentang
belum efektifnya pembelajaran Penjas mulai dari tingkat SMP sampai sekolah
lanjutan. Isu tentang rendahnya tingkat kesegaran jasmani siswa di sekolah dan
isu tentang model pembelajaran Penjas yang bersifat tradisional, mononton dan
kurang bervariasi (Supartono : 1997) Modifikasi terhadap sarana dan
prasarana pendidikan jasmani merupakan salah satu alternatif dalam pemecahan
masalah-masalah tersebut di atas.
F.
Pengembangan
Pendidikan Jasmani Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Untuk proses pengembangannya dapat dijelaskan bahwa
pendidikan jasmani pada siswa SMP memang harus ada, karena jika tidak ada
pengembangan pendidikan jasmani proses pembelajaran tidak akan bisa optimal. Dari pengembangan
tersebut dapat dijabarkan bahwa pendidikan jasmani dapat
dilakukan dengan
berbagai cara,
salah satunya ialah memodifikasi. Dengan modifikasi proses pembelajaran pendidikan jasmani dapat
berjalan lebih optimal.
Hambatan dan
rintangan yang terdapat pada bidang sarana dan prasarana yang minim ataupun
telah rusak dapat diselesaikan. Banyak faktor sarana dan prasarana penjas yang
dapat dimodifikasi, Seperti :
1.
Lembing
dapat dibuat dari Batang Ubi Kayu.
2.
Batang pohon coklat untuk Stik Tongkat Estafet.
3.
Batu
bulat untuk Tolak Peluru.
4.
Kertas
dan Plastik-plastik yang tidak berguna lagi untuk Bola Kaki dan Volly.
5.
Papan
Tripleks untuk Raket.
6.
Lantai
ruangan kelas untuk bermain basket.
Modifikasi adalah sebuah pendekatan yang menekankan pada
kegembiraan kecakapan jasmani dan pengayaan gerak anak. Pengertian modifikasi
olahraga dalam pendidikan jasmani tidak menunjuk kepada salah satu metodologi
atau model pengajaran tertentu tetapi ia menunjuk pada berbagai keterampilan
mengajar yang diadaptasikan secara tepat oleh guru selama proses pembelajaran.
Dalam pendidikan jasmani, modifikasi sama sekali tidak mengubah isi kurikulum
yang ditetapkan, modifikasi juga diartikan sebagai perubahan dari yang asli ke
yang sederhana.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
jasmani yang dikelola secara sistematis, dipilih sesuai karakteristik peserta
didik, tingkat kematangan, kemampuan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
sehingga mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Salah satu
tujuan pendidikan jasmani adalah meningkatkan keterampilan gerak dasar dalam
berbagai cabang olahraga sedangkan tujuan utama pendidikan olahraga adalah
sosialisasi ke dalam cabang olahraga tertentu sehingga siswa mampu
berpartisipasi, berprestasi dan menikmati kegiatan olahraga.
Dalam
pengembangannya, pendidikan jasmani memiliki hubungan yang erat dengan era
globalisasi. Globalisasi merupakan era
dimana perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi bekembang sangat pesat. Untuk
itu, perlu adanya pembaharuan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Dalam hal tersebut
perlu didukung oleh tenaga pendidik yang dapat memberikan wawasan pendidikan
jasmani yang lebih kreatif, efektif dan juga efisien. Tentunya tenaga pendidik
harus memahami dan mengerti tentang pengembangan pendidikan jasmani pada siswa
SMP terlebih dahulu sebelum memberikan materi kependidikan.
Untuk menunjang
pembelajaran dalam menghadapi tantangan masa depan, bukanlah hal yang mudah
untuk membentuk kesehatan peserta didik. Butuh wawasan yang luas dan hal yang
paling utama pada sarana dan prasarana yang mendukung. Harus diakui bahwa
fasilitas sarana dan prasarana olahraga yang ada di sekolah-sekolah maju lebih
baik dibandingkan fasilitas sarana dan prasarana olahraga di sekolah yang belum begitu maju, namun begitu pun setiap
sekolah perlu meningkatkan mutu dan jumlah
sarana dan prasarana olahraga, sehingga tujuan dan fungsi pendidikan jasmani dapat tercapai dengan lebih
baik.
B. Saran
Dari Artikel yang sudah saya baca mengenai pengembangan pendidikan jasmani
di era globalisasi pada siswa SMP sebaiknya
agar pembelajaran pendidikan jasmani dapat berkembang
dengan baik dan benar, guru pendidikan jasmani hendaknya selalu melakukan
inovasi pembelajaran secara terus menerus melalui pelatihan dan perbaikan
persiapan pengajaran serta mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Universitas
Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian, Edisi kelima. Malang:
Universitas Negeri Malang.
http://viview.inspsearch.com/search/web?fcoid=417&fcop=topnav&fpid=2&q=contoh+artikel+mengenai+pengembangan+pendidikan+jasmani+bagi+anak+smp di
akses 02 Desember 2015
http://viview.inspsearch.com/search/web?type=sc&channel=cmi&q=pengertian+globalisasi+secara+umum# di
akses 02 Desember 2015
http://www.sinarberita.com/2014/04/makalah-tentang-pengembangan.html di
akses 02 Desember 2015
http://definisi.org/search/fungsi-pendidikan-jasmani-di-era-globalisasi di
akses 02 Desember 2015
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki/article/download/2557/2610 di
akses 02 Desember 2015
http://digilibunesa.org/content/download/97 di
akses 02 Desember 2015
http://digilib.unila.ac.id/1833/7/BAB%20I.pdf di
akses 02 Desember 2015
http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_sdpj_0701659_chapter1.pdf di
akses 02 Desember 2015
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-26272-608310140%20Bab%20I.pdf di
akses 02 Desember 2015
http://pasca.undiksha.ac.id/images/img_item/909.doc di
akses 02 Desember 2015
https://ardhiaregi62.wordpress.com/2015/05/03/peran-pendidikan-jasmani-pada-anak-usia-remaja/ di
akses 02 Desember 2015
http://www.artikelbagus.com/2012/03/artikel-pendidikan-jasmani.html di
akses 03 Desember 2015
Tahun baru telah menanti kita semua, menjelang akhir tahun kami S1288poker akan membagikan Free chips untuk anda semua member setia S1288poker. Mau chips gratis? dan hadian nya?
ReplyDeleteMari bergabung sekarang juga hanya DI S1288poker
untuk info lebih lanjut silakan hubungi kontak CS S1288poker di bawah ini
BBM - 7AC8D76B
WA - 08122221680
LINE : S1288_POKER
Salam JP
by S1288poker.